Buscar

Mitsaqon Galidza


Jari – jari ini tak sanggup lagi terangkat untuk memohon, pipi ini juga mulai basah dan bersembab mata. Lantunan ayat suci pun tak sanggup ku lafalkan dengan jelas. 

Di pojok kamar sesekali ku menghela nafas panjang, lalu kuhembuskan. Sedang kususun sebuah surat cinta, lewat bait-bait doa dalam sholatku. 

Aku tahu, pasti disana dirimu juga sama sepertiku. Sibuk membuat surat cinta yang panjangnya tak terukur, dalam bacaan lembar-lembar Quran. Bagiku atau bagimu sama – sama menanti sebuah jawaban dari Tuhan yang sama. Allah. 

Aku tak pernah berharap macam-macam padamu. Yang kuharap hanya satu, baktimu kepada Tuhanmu. Apalah arti ketampananmu, apalah arti kekayaanmu, apalah arti kedudukanmu bila memang tak ada Iman dihatimu. 

Apakah kamu juga memikirkan hal yang sama denganku?

Walaupun kita belum pernah bertemu, bahkan hadirmu masih rahasia untukku. Aku hanya berharap kita berkumpul dalam sebuah mitsaqon galidza yang penuh ridha dan berkah dari Allah.

Trimakasih cinta, sudah membaca suratku ini. :)





0 komentar:

Posting Komentar