Buscar

Nonton Film Bersama di Pengungsian


JALIN MERAPI (Sleman, 10 Nov 2010). “Iya, nonton film biar padang (cerah) Mbak!” ungkap seorang ibu yang tengah menonton film bersama para pengungsi lainnya di Stadion Maguwoharjo. Kondisi pengungsian yang minim hiburan membuat para pengungsi terlihat antusias untuk menonton film.

Selasa malam (9/11), lebih kurang pukul 20.30-21.30 WIB, pengungsi di Stadion Maguwoharjo mendapatkan hiburan berupa pemutaran film Sangkuriang. Lebih kurang 200-an orang asyik menikmati pemutaran film yang diselenggarakan RRI dan Prodi Ilmu Komunikasi UII ini. Banyak anak yang menari-nari mengikuti irama musik dalam film. Beberapa anak malah sibuk mondar-mandir melewati viewer dan mengganggu teman-temannya yang menonton. Bahkan, ada juga anak yang menonton film sambil bermain di atas tumpukan baju sumbangan pantas pakai yang menggunung di pojok-pojok ruang pengungsian. Sedangkan para orang tua terlihat menikmati film sembari tidur-tiduran di atas tikar.

Lilis Sugiarti, seorang ibu yang ikut menonton bersama bayinya yang baru berusia lebih kurang satu bulan, menyatakan bahwa jarang sekali ada pemutaran film di Stadion Maguwoharjo. “Wah, kalau di rumah ya biasanya nonton TV. Kalau ada kayak gini cukup menghibur lah,” ungkap Lilis. Di tengah obrolan, Lilis juga bercerita tentang kurangnya asupan makanan bayi untuk anaknya. “Ini anak saya bosen je Mbak makan bubur terus. Sekali-kali harus saya ganti dengan sop, saya beli di depan itu,” katanya sambil menunjuk ke arah luar stadion.

Hujan deras yang mengguyur malam itu membuat para pengungsi yang berjalan-jalan di pinggir stadion ikut menonton film. Seorang bapak yang datang terlambat pada akhir film menyatakan rasa kecewanya, “Kok wes rampung tho?”

Setelah beberapa hari berada di pengungsian, tentu saja rasa jenuh muncul, pengungsi membutuhkan berbagai kegiatan untuk mengisi waktu mereka yang terbuang, terutama kegiatan-kegiatan rekreatif. Pemutaran film dengan layar lebar bisa menjadi langkah sederhana untuk menghibur para pengungsi, tentu saja dengan memilih film-film yang edukatif dan aman ditonton semua orang, mulai dari anak hingga dewasa.

Popi Andiyansari

Laporan ini merupakan kerjasama antara Jalin Merapi, Program Peduli Merapi Radio Republik Indonesia, dan Program Studi Ilmu Komunikasi UII

Berita ini juga dapat dilihat di merapicombine.or.id

0 komentar:

Posting Komentar