Buscar

Ayat Mutasyabihat dan Huruf Muqotta’ah



Hari ini seperti biasanya aku mengajar di MDA. Pulang dari kampus sekitar jam satu siang, kulanjutkan untuk istirahat dan tidur. Alarm di hape sengaja ku setel jam 3 sore agar bisa bangun dan datang ke MDA tidak telat karena mengajar di MDA dimulai pukul setengah empat sore.

Mungkin karena ngantuk, pukul tiga lebih dua puluh menit aku baru bangun. Ya sudah akhirnya aku terburu-buru untuk datang ke MDA, kuputuskan tak usah mandi saja. Biarlah mandi sehabis TPA saja hehehe.

Sesampainya di MDA, ternyata seluruh ustadz/ah mengajar dan berkumpul di kelas A. ‘Ada apa ini?’, pikirku. ‘Oh mungkin, anak-anak kelas B dan C banyak yang tidak berangkat jadi dikumpulkan seluruh kelasnya’. Memang begitu di TPA kami, jika anak-anak yang datang sedikit maka seluruh santri dikumpulkan dalam kelas besar (klasikal), akan tetapi bila santri banyak yang datang maka langsung masuk ke kelas masing-masing.

Kulihat di kelasku, eh ternyata ada 6 orang santri, Alhamdulilah :p. Ini merupakan hari kedatangan santri terbanyak dalam bulan ini, padahal di hari normal mungkin lebih dari 12 santri di kelasku. Karena cuaca sering hujan di sore hari dan juga anak-anak sedang ujian di sekolah, mereka jadi malas TPA. Beruntung hari ini banyak yang datang, jadi semangat deh.

Sayangnya hehe, aku belum mempersiapkan materi untuk mengajar. Ya sudah anak-anak langsung kuberikan tugas saja. Tugasnya adalah mencari ayat-ayat Mutasyabihat yang berupa huruf Muqotta’ah. Tentu saja murid-muridku langsung bingung, terutama si Agnes ‘Mbak, ahhh aku gak tau’. Hehe kujelaskan saja ciri-cirinya, tetapi yang mudah dipahami anak-anak.

Ciri yang pertama, ada di awal surat. Kedua, tidak ada harokatnya. Ketiga, dulu sebelum naik ke kelas Al-Quran ayat-ayat itu ada di jilid 6 sebelum EBTA. Eh, anak-anak langsung paham, walau ada juga yang masih bertanya terus.

Mutasyabihat dan Muqotta’ah

Mutasyabihat  berasal dari kata Tasyabuh yang secara bahasa berarti kemiripan, keserupaan, kesamaan yang biasanya merupakan kesamaan pada dua hal. Mutasyabihat ini dijelaskan dalam surat Ali-Imran : 7, isinya : Dialah yang menurunkan Al-kitab (Al-qur’an) kepada kamu, diantara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok isi Al-quran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong padanya unuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya selain Allah. Dan orang-orang yang mendalami ilmunya berkata “kami beriman kepda ayat-ayat yang mutasyabihat. Semuanya itu dari sisi Tuhan kami: dan tidak dapat mengambil pelajaran (dari padanya) melainkan orang-orang berakal.
 
Jelas ya, dari ayat tersebut ayat-ayat mutasyabihat belum diketahui maknanya oleh orang awam, dan hanya Allah saja yang tahu. Tetapi di situ juga dijelaskan hanya orang-orang berakal saja yang dapat memahami maksudnya. Orang-orang berakal disini adalah orang-orang yang bisa dibilang sebagai ahli agama, pakar ilmu, dan orang-orang yang dipilih Allah untuk dapat memahaminya.

Salah satu contoh ayat mutasyabihat adalah susunan huruf Arab dalam Al-Quran yang biasanya berada di awal surat. Susunan huruf ini tidak memiliki arti apa-apa jika diartikan dalam bahasa Arab. Susunan huruf-huruf inilah yang disebut sebagai huruf Muqotta’ah.

Contoh susunan huruf Muqotta’ah yang ada dalam Al-Quran antara lain: alif lam mim, alif lam raa, alif laam miim raa, alif laam miim shad, tha siim miim, kaf ha ya ‘ain shad, nun, shad, thaha, yasiin, hamiim. Ada 29 surat yang diawali dengan huruf-huruf ini, dan beberapa ada yang merupakan pengulangan dari yang sudah ada dalam surat sebelumnya.Semoga dengan membaca ayat Mutasyabihat dan menyimak huruf – huruf Muqotta’at yang ada dalam Al-Quran, semakin meningkatkan motivasi untuk selalu belajar dan mendalami Al-Quran.

Semoga bermanfaat. Cheers!
Mohon maaf bila ada salah pemahaman, sedang belajar. Mari belajar bersama :D





0 komentar:

Posting Komentar