Buscar

Tentang Psikotes


Mungkin sudah 5 kali saya menjalani psikotes dan rata-rata untuk mendaftar pekerjaan. Mulai dari tes verbal, spasial, EPPS, atau entah tes pauli ataupun craepelin sudah pernah saya laksanakan semuanya. Akan tetapi baru kali ini saya mengalami ketidak-lolosan psikotes.

Memang sebelum psikotes berlangsung, hampir semingguan saya sedang gak enak badan. Antara badan yang sakit dan juga pikiran yang entah mikirkan apa. Hingga pada 5 hari sebelum psikotes saya ke salon untuk facial, lumayan juga dipijat sekalian. Karena pikiran yang memang sedang kacau, jerawatku sedang ON kala itu. Mengerikan. Sehari sebelum tes pun aku sempat menjalani pijat alternatif dan juga sauna untuk meringankan pikiranku yang sedang tak karu-karuan.

‘Aku harus fokus untuk psikotes besok, aku tak boleh sakit’, begitu pikirku. Tetapi apa yang terjadi? Sehari sebelum psikotes, memang pikiranku sedang kacau-kacaunya. Aku tak bisa berpikir netral, aku tak bisa berpikir slow. Bahkan aku pun tak bisa tidur semalaman, saking sakitnya. Bukan, bukan karena aku gugup menjalankan psikotes. Akan tetapi memang ada pemikiran yang lain yang sangat mengangguku. Mengaduk-aduk otakku yang meamng semakin tak karuan ini.

Ketika aku menjalankan terapi alternatif, ibu terapis bilang kepadaku ‘Mbak, jangan tegang to. Ini syaraf-syarafnya tegang semua. Tarik napas dalam-dalam, sambil baca Al-Fatihah ya! Lagi galau ya mbak?’. Ahh, hanya ku jawab seadanya saja,’Namanya juga anak muda bu, hehe’. Itu saja.

Pulang ke rumah, badan agak enak dan segar. Tetapi pikiran tetap sama saja. Aku minum vitamin C agar cukup sehat. Malamnya aku belajar sampai jam 9, dan beranjak tidur. Wajib tidur awal, tekadku waktu itu. Tetapi ya begitulah, walau fisik mengantuk luar biasa dan badan lelah karena berguling-guling terus di kasur. Mata ini tak kunjung terpejam, hingga pukul 2 dini hari masih saja melek. Ya sudah kujalankan sholat malam saja. Setelah sholat malam, Alhamdulilah aku bisa tidur, akan tetapi jam 4 sudah terbangun lagi dengan mata yang sangat mengantuk.

Ketika psikotes dijalankan, psikolog sudah menyampaikan bahwa ‘untuk psikotes kali ini saya harap seluruh peserta dalam keadaan sehat wal afiat ya. Semoga tidak ada yang dalam keadaan sakit atau gak enak badan, karena akan mempengaruhi hasil psikotesnya’. Hmm, aku gak hanya sakit badan saja bu, bahkan sakit secara pikiran. Aku tidak bisa tidur nyenyak berhari-hari, aku tak bisa berfikir, pikiranku kosong terus, aku susah fokus.

Entahlah apa yang terjadi padaku saat ini, mungkin stress. Bahkan tesisku belum tersentuh. Ya begitulah hidup tak mudah ditebak, juga perasaan dan pikiran pasti berubah-ubah. Hanya Allah yang tahu, karena Dia Maha Mengetahui.

0 komentar:

Posting Komentar